Skip to main content
Musnad Syafi’i 902

مسند الشافعي 902: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، وَسَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، وَأَخْبَرَنِي مَالِكٌ، عَنْ أَبِي النَّضْرِ، مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ التَّيْمِيِّ، عَنْ نَافِعٍ، مَوْلَى أَبِي قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ كَانَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَ بِبَعْضِ طَرِيقِ مَكَّةَ تَخَلَّفَ مَعَ أَصْحَابٍ لَهُ مُحْرِمِينَ وَهُوَ غَيْرُ مُحْرِمٍ، فَرَأَى حِمَارًا وَحْشِيًّا فَاسْتَوَى عَلَى فَرَسِهِ فَسَأَلَ أَصْحَابَهُ أَنْ يُنَاوِلُوهُ سَوْطَهُ فَأَبَوْا، فَسَأَلَهُمْ رُمْحَهُ فَأَبَوْا، فَأَخَذَ رُمْحَهُ فَشَدَّ عَلَى الْحِمَارِ فَقَتَلَهُ، فَأَكَلَ مِنْهُ بَعْضُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَى بَعْضُهُمْ، فَلَمَّا أَدْرَكُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلُوهُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ: «إِنَّمَا هِيَ طُعْمَةٌ أَطْعَمَكُوُهَا اللَّهُ تَعَالَى»

Musnad Syafi’i 902: Muslim dan Sa’id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, Malik menceritakan kepadaku dari Abu An-Nadhr, maula Umar bin Ubaidillah At-Taimi, dari Nafi’ maula Abu Qatadah, dari Abu Qatadah, dari Abu Qatadah Al Anshari: Bahwa ia pernah bersama Nabi ketika berada di tengah jalan menuju Makkah, ia bersama teman-temannya yang berihram memisahkan diri, sedangkan ia sendiri belum ihram. Lalu ia melihat seekor keledai liar, lalu ia menaiki kudanya dan meminta kepada teman-temannya agar meminjamkan cemeti untuknya, tetapi mereka menolak; dan ia meminta kepada mereka agar meminjamkan tombak untuknya, mereka juga menolak. Akhirnya ia mencabut tombaknya sendiri dan membidikkannya ke arah keledai liar itu hingga membunuhnya. Sebagian dari sahabat Rasulullah ada yang ikut makan bersamanya, sedangkan sebagian yang lain tidak. Ketika mereka bergabung kembali dengan Nabi , mereka menanyakan masalah tersebut kepada beliau, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya keledai liar tersebut merupakan hidangan yang disuguhkan Allah Ta’ala untuk kalian.”150