Musnad Syafi’i 822
مسند الشافعي 822: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي سَعْدِ بْنِ الْمَرْزُبَانِ، عَنْ نَصْرِ بْنِ عَاصِمٍ قَالَ: قَالَ فَرْوَةُ بْنُ نَوْفَلٍ الْأَشْجَعِيُّ: عَلَى مَا تُؤْخَذُ الْجِزْيَةُ مِنَ الْمَجُوسِ وَلَيْسُوا بِأَهْلِ كِتَابٍ؟ فَقَامَ إِلَيْهِ الْمُسْتَوْرِدُ فَأَخَذَ بِلَبَّتِهِ فَقَالَ: يَا عَدُوَّ اللَّهِ، تَطْعَنُ عَلَى أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعَلَى أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ، يَعْنِي عَلِيًّا، وَقَدْ أَخَذُوا مِنْهُمُ الْجِزْيَةَ، فَذَهَبَ بِهِ إِلَى الْقَصْرِ، فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ: اتَّئِدَا، فَجَلَسَا فِي ظِلِّ الْقَصْرِ، فَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: ” أَنَا أَعْلَمُ النَّاسِ بِالْمَجُوسِ، كَانَ لَهُمْ عِلْمٌ يَعْلَمُونَهُ، وَكِتَابٌ يَدْرُسُونَهُ، وَإِنَّ مَلِكَهُمْ سَكِرَ فَوَقَعَ عَلَى ابْنَتَهِ، أَوْ أُخْتِهِ فَاطَّلَعَ عَلَيْهِ بَعْضُ أَهْلِ مَمْلَكَتِهِ، فَلَمَّا صَحَا جَاءُوا يُقِيمُونَ عَلَيْهِ الْحَدَّ فَامْتَنَعَ مِنْهُمْ، فَدَعَا أَهْلَ مَمْلَكَتِهِ فَقَالَ: تَعْلَمُونَ دِينًا خَيْرًا مِنْ دِينِ آدَمَ؟ قَدْ كَانَ آدَمُ يُنْكِحُ بَنِيهِ مِنْ بَنَاتِهِ، فَأَنَا عَلَى دِينِ آدَمَ، مَا يَرْغَبُ بِكُمْ عَنْ دِينِهِ، فَتَابَعُوهُ وَقَاتَلُوا الَّذِينَ خَالَفُوهُمْ حَتَّى قَتَلُوهُمْ، فَأَصْبَحُوا وَقَدْ أُسْرِيَ عَلَى كِتَابِهِمْ فَرُفِعَ مِنْ بَيْنِ أَظْهُرِهِمْ، وَذَهَبَ الْعِلْمُ الَّذِي فِي صُدُورِهِمْ، وَهُمْ أَهْلُ كِتَابٍ، وَقَدْ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ مِنْهُمُ الْجِزْيَةَ “
Musnad Syafi’i 822: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Abu Sa’id A! Marzaban, dari Nashr bin Ashim, ia mengatakan bahwa Farwah bin Naufal Al Asyja’i sedang membicarakan tentang alasan mengapa jizyah dipungut dari orang-orang Majusi, sedangkan mereka bukan termasuk kalangan ahli kitab. Maka bangkitlah Al Mustaurid menuju kepadanya, lalu memegang janggutnya dan berkata, “Hai musuh Allah! Engkau berani mendiskreditkan Abu Bakar, Umar dan Amirul Mukminin -yakni Ali -. Sesungguhnya mereka telah memungut jizyah dari orang-orang Majusi.” Lalu Al Mustaurid membawanya ke istana, dan Ali keluar menemui mereka, lalu berkata, “Tenanglah kamu berdua.” Lalu keduanya duduk di bawah naungan istana, dan Ali berkata, “Aku adalah orang yang paling mengetahui tentang agama Majusi, dahulu mereka mempunyai ilmu yang mereka kuasai dan kitab yang mereka baca. Sesungguhnya jika raja mereka mabuk, lalu ia menyetubuhi anak perempuan atau saudara perempuannya. Ternyata perbuatannya itu diketahui oleh sebagian pembantu kerajaannya. Kemudian pada keesokan harinya mereka (rakyatnya) datang untuk menegakkan hukuman had atas raja mereka, tetapi si raja menolak usul mereka dan memanggil semua pembantu kerajaan, lalu ia berkata, ‘Apakah kalian mengetahui ada agama lain yang lebih baik daripada agama Adam? Sesungguhnya dahulu Adam mengawinkan anak-anak lelakinya dengan anak-anak perempuannya, dan aku adalah orang yang memeluk agama Adam, apakah gerangan yang menyebabkan kalian tidak suka terhadap agamanya?’ Akhirnya mereka membaiatnya, tetapi ada pula yang menentangnya. Lalu raja dan para pembantunya memerangi semua orang yang menentangnya hingga mereka membunuh semua penentangnya. Mereka berperang kepada kitab mereka, tetapi kitab tersebut akhirnya lenyap dari mereka, dan ilmu yang ada di dada mereka pun lenyap pula. Dengan demikian, mereka termasuk ahli kitab juga; dan Rasulullah sendiri telah memungut jizyah dari mereka, begitu pula Abu Bakar dan Umar .”70
- Derajat Hadis
- Derajat Hadis Tidak Ditemukan