Skip to main content
Musnad Syafi’i 814

مسند الشافعي 814: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ يَحْيَى بْنَ حَاطِبٍ، حَدَّثَهُ قَالَ: تُوُفِّيَ حَاطِبٌ فَأَعْتَقَ مَنْ صَلَّى مِنْ رَقِيقِهِ وَصَامَ، وَكَانَتْ لَهُ أَمَةٌ نُوبِيَّةٌ قَدْ صَلَّتْ وَصَامَتْ وَهِيَ أَعْجَمِيَّةٌ لَمْ تَفْقَهْ، فَلَمْ تَرُعْهُ إِلَّا بِحَبَلِهَا، وَكَانَتْ ثَيِّبًا، فَذَهَبَ إِلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَحَدَّثَهُ فَقَالَ عُمَرُ: لَأَنْتَ الرَّجُلُ لَا يَأْتِي بِخَيْرٍ، فَأَفْزَعَهُ ذَلِكَ، فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا عُمَرُ فَقَالَ: أَحَبَلْتِ؟ فَقَالَتْ: نَعَمْ، مِنْ مَرْعُوشٍ بِدِرْهَمَيْنِ، فَإِذَا هِيَ تَسْتَهِلُّ بِذَلِكَ لَا تَكْتُمُهُ، قَالَ: وَصَادَفَ عَلِيًّا وَعُثْمَانَ وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ فَقَالَ: أَشِيرُوا عَلَيَّ، قَالَ: وَكَانَ عُثْمَانُ جَالِسًا فَاضْطَجَعَ، فَقَالَ عَلِيُّ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ: قَدْ وَقَعَ عَلَيْهَا الْحَدُّ، فَقَالَ: أَشِرْ عَلَيَّ يَا عُثْمَانُ، فَقَالَ: قَدْ أَشَارَ عَلَيْكَ أَخَوَاكَ، فَقَالَ: أَشِرْ عَلَيَّ أَنْتَ، فَقَالَ: أُرَاهَا تَسْتَهِلُّ بِهِ كَأَنَّهَا لَا تَعْلَمُهُ، وَلَيْسَ الْحَدُّ إِلَّا عَلَى مَنْ عَلِمَهُ، فَقَالَ: صَدَقْتَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، «مَا الْحَدُّ إِلَّا عَلَى مَنْ عَلِمَهُ، فَجَلَدَهَا عُمَرُ مِائَةً وَغَرَّبَهَا عَامًا»

Musnad Syafi’i 814: Muslim bin Khalid mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya bahwa Yahya bin Hathib menceritakan kepadanya, ia mengatakan: Hathib meninggal dunia dan ia pernah memerdekakan budak-budaknya yang mengerjakan shalat dan puasa. Tersebutlah bahwa ia mempunyai seorang budak wanita Nubiyah (dari Mesir selatan) ia melaksanakan shalat dan juga puasa. Ia orang a’jam yang belum mengerti, maka tidak ada yang mengejutkan Hathib selain kandungannya, sedangkan ia adalah seorang janda. Maka Hathib berangkat menemui Umar lalu menceritakan hal tersebut kepadanya. Umar berkata, “Sesungguhnya kamu adalah lelaki yang datang tidak membawa kebaikan.” Maka jawaban tersebut sangat mengejutkan Hathib. Kemudian Umar mengirim utusan kepada budak perempuan itu, lalu ia bertanya, “Apakah engkau telah mengandung?” Budak itu menjawab, “Ya, dari Mar’us dengan imbalan 2 dirham.” Ternyata ia terus-terang mengakui perbuatannya tanpa menyembunyikannya. Yahya bin Hathib melanjutkan kisahnya: Ketika itu ada Ali, Utsman dan Abdurrahman bin Auf, maka umar berkata, “Berilah aku saran.” Yahya bin Hathib melanjutkan kisahnya: Saat itu Utsman sedang duduk, lalu ia berbaring, maka Ali dan Abdurrahman bin Auf berkata, “Ia harus dikenai hukuman had.” Umar berkata, “Berikanlah saran kepadaku, hai Utsman!” Utsman menjawab, “Kedua saudaramu telah memberikan saran kepadamu.” Umar berkata, “Berikanlah saranmu kepadaku.” Utsman berkata, “Menurut pendapatku, ia mengaku terus- terang seakan-akan tidak mengetahui hukumnya, sedangkan hukuman had itu hanya berlaku bagi yang mengetahuinya.” Umar berkata, “Kamu benar, demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggaman- Nya, tidaklah hukuman had itu melainkan atas orang yang mengetahuinya.” Maka Umar menderanya sebanyak 100 kali, lalu mengasingkannya selama setahun. 62