Musnad Syafi’i 388
مسند الشافعي 388: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَجِيدِ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ كَانَ يَأْتِي أَهْلَهُ حِينَ يَنْتَصِفُ النَّهَارُ أَوْ قَبْلَهُ فَيَقُولُ: هَلْ مِنْ غَدَاءٍ؟ فَيَجِدُهُ أَوْ لَا يَجِدُهُ، فَيَقُولُ: «لَأَصُومَنَّ هَذَا الْيَوْمَ، فَيَصُومُهُ وَإِنْ كَانَ مُفْطِرًا وَبَلَغَ ذَلِكَ الْحِينَ وَهُوَ مُفْطِرٌ» قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ: أَخْبَرَنَا عَطَاءٌ: وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ حِينَ يُصْبِحُ مُفْطِرًا حَتَّى الضُّحَى أَوْ بَعْدَهُ، وَلَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ وَجَدَ غَدَاءً وَلَمْ يَجِدْهُ
Musnad Syafi’i 388: Abdul Majid mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha’, dari Abu Ad-Darda’ : Bahwa ia datang kepada keluarganya di saat tengah hari atau sebelumnya, lalu ia berkata, “Apakah ada makan siang?” Bila menemukannya (maka ia makan), atau bila tidak menemukannya, maka ia berkata, “Aku benar-benar akan puasa hari ini.” Lalu ia puasa di hari itu sekalipun dalam keadaan mufthir (tidak berniat puasa). Kemudian hal tersebut sampai kepada Al Husain yang sedang dalam keadaan mufthir. Ibnu Juraij mengatakan bahwa Atha menceritakan kepada kami dan telah sampai kepadanya (Ibnu Juraij) bahwa dia (Atha) melakukan hal yang sama sampai pagi hari dalam keadaan mufthir hingga waktu duha atau sesudahnya, barangkali dia berharap menemukan makanan atau tidak. 393
- Derajat Hadis
- Derajat Hadis Tidak Ditemukan