Skip to main content
Musnad Syafi’i 271

مسند الشافعي 271: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ ثَعْلَبَةَ بْنِ أَبِي مَالِكٍ، أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُمْ، كَانُوا فِي زَمَانِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ يُصَلُّونَ حَتَّى يَخْرُجَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَإِذَا خَرَجَ وَجَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَأَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ جَلَسُوا يَتَحَدَّثُونَ، حَتَّى إِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ وَقَامَ عُمَرُ سَكَتُوا فَلَمْ يَتَكَلَّمْ أَحَدٌ

Musnad Syafi’i 271: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Tsa’labah bin Abu Malik, ia mengabarkan kepadanya (Ibnu Syihab): Bahwa mereka di zaman Umar bin Al Khaththab, bila hari Jum’at, selalu melakukan shalat (sunah) hingga Umar bin Al Khaththab muncul. Apabila ia telah muncul dan duduk di atas mimbar serta muadzin menyerukan adzannya, mereka baru duduk dan berbincang- bincang. Tetapi bila muadzin telah selesai dan Umar berdiri (melakukan khutbahnya), maka barulah mereka diam, tidak ada seorang pun yang berbicara. 277