Musnad Syafi’i 1774
مسند الشافعي 1774: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: كُنَّا نَغْزُو مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ مَعَنَا نِسَاءٌ فَأَرَدْنَا أَنْ نَخْتَصِيَ فَنَهَانَا عَنْ ذَلِكَ ثُمَّ رَخَّصَ لَنَا أَنْ نَنْكِحَ الْمَرْأَةَ إِلَى أَجَلٍ بِالشَّيْءِ
Musnad Syafi’i 1774: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ismail bin Abu Khalid, dari Qais bin Abu Hazim, ia pernah mendengar Ibnu Mas’ud menceritakan hadis berikut: Kami pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan kami tidak membawa istri. Maka kami bermaksud mengebiri diri kami, tetapi Rasulullah melarang melakukan hal tersebut. Kemudian beliau memberikan rukhshah (dispensasi) kepada kami untuk mengawini wanita dalam jangka waktu tertentu dengan mahar. 998
- Derajat Hadis
- Derajat Hadis Tidak Ditemukan