Skip to main content
Musnad Syafi’i 1552

مسند الشافعي 1552: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ عَمْرَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أَنَّهَا قَالَتْ: خَرَجَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا إِلَى مَكَّةَ وَمَعَهَا مَوْلَاتَانِ وَغُلَامٌ لِابْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ، فَبَعَثَتْ مَعَ الْمَوْلَاتَيْنِ بِبُرْدِ مَرَاجِلَ قَدْ خِيطَ عَلَيْهِ خِرْقَةٌ خَضْرَاءُ، قَالَتْ: فَأَخَذَ الْغُلَامُ الْبُرْدَ فَفَتَقَ عَنْهُ فَاسْتَخْرَجَهُ وَجَعَلَ مَكَانَهُ لِبْدًا وَفَرْوَةً وَخَاطَ عَلَيْهِ، فَلَمَّا قَدِمَتِ الْمَوْلَاتَانِ الْمَدِينَةَ دَفَعَتَا ذَلِكَ إِلَى أَهْلِهِ، فَلَمَّا فَتَقُوا عَنْهُ وَجَدُوا فِيهِ اللِّبْدَ وَلَمْ يَجِدُوا فِيهِ الْبُرْدَ، فَكَلَّمُوا الْمَوْلَاتَيْنِ فَكَلَّمَتَا عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَطَعَتْ يَدَهُ، وَقَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: «الْقَطْعُ فِي رُبُعِ دِينَارٍ فَصَاعِدًا»

Musnad Syafi’i 1552: Malik kepada kami dari Abdullah bin Abu Bakar, dari Amrah binti Abdurrahman, menceritakan: Aisyah berangkat menuju Makkah ditemani oleh 2 orang budak perempuannya dan seorang budak lelaki milik Abdullah bin Abu Bakar Ash-Shiddiq . Kemudian Aisyah menyuruh 2 orang budak perempuan itu mengirimkan baju burdah dari jenis kain murajil yang dibungkus dengan kain hijau yang dijahit. Aisyah melanjutkan kisahnya: Bahwa budak lelaki itu menerima bungkusan kiriman itu, tetapi ia membukanya dan mengeluarkan baju burdah dari dalamnya, kemudian mengganti isinya dengan sabut atau bulu, lalu menjahitnya kembali dengan rapi. Ketika kedua budak perempuan tersebut sampai di Madinah, mereka langsung menyerahkan bungkusan itu kepada tuannya. Ketika tuannya membuka bungkusan tersebut, ternyata ia menemukan sabut (bulu) sebagai isinya dan tidak menemukan baju burdah. Kemudian tuannya berbicara kepada kedua budak perempuan tersebut, lalu keduanya menyampaikan pembicaraan itu kepada Aisyah, istri Nabi . Maka Aisyah memotong tangan budak lelaki itu dan berkata, “Hukuman potong tangan itu karena mencuri seperempat dinar hingga lebih.” 782