Skip to main content
Musnad Syafi’i 1428

مسند الشافعي 1428: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ رَبِّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ: سُئِلَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَأَبُو هُرَيْرَةَ عَنِ الْمُتَوَفَّى، عَنْهَا زَوْجُهَا وَهِيَ حَامِلٌ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: آخِرُ الْأَجَلَيْنِ، وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: إِذَا وَلَدَتْ فَقَدْ حَلَّتْ، فَدَخَلَ أَبُو سَلَمَةَ عَلَى أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهَا عَنْ ذَلِكَ فَقَالَتْ: وَلَدَتْ سُبَيْعَةُ الْأَسْلَمِيَّةُ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِنِصْفِ شَهْرٍ فَخَطَبَهَا رَجُلَانِ أَحَدُهُمَا شَابٌّ وَالْآخَرُ كَهْلٌ، فَخُطِبَتْ إِلَى الشَّابِّ فَقَالَ الْكَهْلُ: لَمْ تَحْلِلْ، وَكَانَ أَهْلُهَا غُيَّبًا وَرَجَا إِذَا جَاءَ أَهْلُهَا أَنْ يُؤْثِرُوهُ بِهَا، فَجَاءَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «قَدْ حَلَلْتِ، فَانْكِحِي مَنْ شِئْتِ»

Musnad Syafi’i 1428: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdu Rabbih bin Said bin Qais, dari Abu Salamah bin Abdurrahman, ia mengatakan: Ibnu Abbas dan Abu Hurairah pernah ditanya mengenai masalah wanita yang ditinggal mati oleh suaminya dalam keadaan hamil. Maka Ibnu Abbas menjawab, “Hingga akhir iddahnya (maksudnya 4 bulan 10 hari).” Sedangkan Abu Hurairah menjawab, “Apabila dia melahirkan, berarti telah halal untuk kawin lagi.” Maka, masuklah Abu Salamah menemui Ummu Salamah, istri Nabi , lalu menanyakan masalah tersebut kepadanya. Ummu Salamah berkata, “Subai’ah Al Aslamiyah melahirkan anaknya selang setengah bulan sesudah kematian suaminya, lalu ia dilamar oleh 2 orang lelaki; yang seorang pemuda, sedangkan yang lainnya kakek-kakek. Ternyata Subai’ah menerima lamaran si pemuda, maka si kakek itu berkata, “Dia masih belum halal untuk kawin.” Keluarga Subai’ah sedang tidak ada di tempat, dan si kakek berharap apabila keluarga Subai’ah tiba akan memilihnya untuk menjadi suami Subai’ah. Maka, Subai’ah datang kepada Rasulullah , dan beliau bersabda, “Engkau telah halal, maka kawinlah dengan orang yang kamu sukai.”662