Skip to main content
Musnad Syafi’i 1381

مسند الشافعي 1381: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: «إِنْ يُجْلَدْ قُدَامَةُ الْيَوْمَ فَلَنْ يُتْرَكَ أَحَدٌ بَعْدَهُ» . وَكَانَ قُدَامَةُ بَدْرِيًّا سَمِعْتُ الشَّافِعِيَّ وَهُوَ يُحْتَجُّ فِي ذِكْرِ الْمُسْكِرِ، وَكَانَ كَلَامًا قَدْ تَقَدَّمَ لَا أَحْفَظُهُ فَقَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ شَرِبَ عَشَرَةً وَلَمْ يَسْكَرْ، فَإِنْ قَالَ: حَلَالٌ، قِيلَ: أَفَرَأَيْتَ إِنْ خَرَجَ فَأَصَابَتْهُ الرِّيحُ فَسَكِرَ، فَإِنْ قَالَ: حَرَامٌ، قِيلَ لَهُ: أَفَرَأَيْتَ شَيْئًا قَطُّ شَرِبَهُ وَصَارَ إِلَى جَوْفِهِ حَلَالًا ثُمَّ صَيَّرَتْهُ الرِّيحُ حَرَامًا؟ قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: «مَا أَسْكَرَ كَثِيرُهُ فَقَلِيلُهُ حَرَامٌ»

Musnad Syafi’i 1381: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Abu Ja’far bahwa Umar bin Al Khaththab pernah mengatakan: Jika Qudamah dihukum dera pada hari ini, maka kami tidak akan membiarkan seorang pun sesudahnya. Sedangkan Qudamah adalah seorang ahli Badar (orang yang ikut perang Badar). 615 Aku mendengar Ar-Rabi’ mengatakan: Aku pernah mendengar Imam Asy-Syafi’i mengatakan dalam uji kelayakan dalil mengenai minuman yang memabukkan, pembicaraannya cukup panjang hingga aku tidak menghafal semuanya, la berkata, ” Bagaimanakah pendapatmu jika seseorang minum sebanyak 10 kali, sedangkun ia tidak mabuk? Jika dikatakan halal, niscaya timbul pertanyaan, ‘Bagaimanakah pendapatmu jika orang itu keluar, lalu terkena angin dan ia menjadi mabuk?’ Jika dikatakan bahwa minuman itu haram, maka timbul pertanyaan lain, ‘Bagaimanakah pendapatmu tentang suatu minuman yang telah diminum dan masuk ke dalam perut dalam keadaan halal, kemudian minuman itu menjadi haram karena pengaruh angin?” Asy-Syafi’i berkata, ”Sesuatu yang memabukkan bila banyak, maka sedikitnya juga haram.”