Skip to main content
Musnad Syafi’i 1256

مسند الشافعي 1256: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَخْبَرَهُ قَالَ: جَاءَ عُوَيْمِرٌ الْعَجْلَانِيُّ إِلَى عَاصِمِ بْنِ عَدِيٍّ فَقَالَ: يَا عَاصِمَ بْنَ عَدِيٍّ، سَلْ لِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ رَجُلٍ وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا فَيَقْتُلُهُ، أَيُقْتَلُ بِهِ أَمْ كَيْفَ يَصْنَعُ؟ فَسَأَلَ عَاصِمٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَعَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسَائِلَ، فَلَقِيَهُ عُوَيْمِرٌ فَقَالَ: مَا صَنَعْتَ؟ قَالَ: صَنَعْتُ إِنَّكَ لَمْ تَأْتِنِي بِخَيْرٍ، سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَابَ الْمَسَائِلَ، فَقَالَ عُوَيْمِرٌ: وَاللَّهِ لَآتِيَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَأَسْأَلَنَّهُ، فَأَتَاهُ فَوَجَدَهُ قَدْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ فِيهِمَا، فَدَعَاهُمَا فَلَاعَنَ بَيْنَهُمَا، فَقَالَ عُوَيْمِرٌ: لَإِنِ انْطَلَقْتُ بِهَا لَقَدْ كَذَبْتُ عَلَيْهَا، فَفَارَقَهَا قَبْلَ أَنْ يَأْمُرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «انْظُرُوهَا، فَإِنْ جَاءَتْ بِهِ أَسْحَمَ، أَدْعَجَ، عَظِيمَ الْإِلْيَتَيْنِ فَلَا أُرَاهُ إِلَّا قَدْ صَدَقَ، وَإِنْ جَاءَتْ بِهِ أُحَيْمِرَ كَأَنَّهُ وَحَرَةٌ فَلَا أُرَاهُ إِلَّا كَاذِبًا» . فَجَاءَتْ بِهِ عَلَى النَّعْتِ الْمَكْرُوهِ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ: فَصَارَتْ سُنَّةُ الْمُتَلَاعِنَيْنِ

Musnad Syafi’i 1256: Ibrahim bin Sa’d mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Sahl bin Sa’d, ia mengatakan: Uwaimir Al Ajlani datang kepada Ashim bin Adi, lalu ia berkata, “Hashim bin Adi, tanyakanlah kepada Rasulullah demi aku mengenai hukum seorang lelaki yang menjumpai istrinya bersama lelaki lain, lalu ia membunuhnya; apakah ia dihukum mati karenanya, atau bagaimana?” Maka Ashim menanyakan hal itu kepada Rasulullah , tetapi ternyata beliau mencela pertanyaan tersebut. Kemudian Uwaimir menemuinya dan berkata, “Apakah yang telah kamu lakukan?” Ashim menjawab, “Aku telah melakukannya, ternyata engkau datang kepadaku bukan dengan membawa kebaikan. Aku telah menanyakan masalah itu kepada Rasulullah , tetapi beliau membenci pertanyaanku.” Uwaimir berkata, “Demi Allah, aku benar-benar akan datang kepada Rasulullah dan menanyakan hal itu kepada beliau.” Lalu ia datang dan menjumpai beliau dalam keadaan telah menerima wahyu mengenai keduanya. Maka Nabi memanggil kedua orang yang bersangkutan, lalu dilaksanakan li’an (saling melaknat) di antara keduanya. Uwaimir berkata, “Seandainya aku pulang dengan membawa wanita ini, berarti aku dusta terhadapnya.” Lalu ia menceraikannya sebelum Rasulullah memerintahkannya. Kemudian beliau bersabda, “Perhatikanlah oleh kalian bila si wanita itu melahirkan bayi dengan kulit hitam dan mata yang jernih serta kedua pantatnya besar, maka aku berpendapat bahwa si lelaki itu benar. Jika ternyata si wanita itu melahirkan bayi dengan kulit merah seakan-akan waharah, maka aku berpendapat bahwa si lelaki itu dusta.” Ternyata bayi yang lahir persis seperti gambaran yang tidak disukai. Ibnu Syihab mengatakan bahwa hal tersebut menjadi ketentuan hukum bagi suami-istri yang saling meli’an. 491