Skip to main content

Mustadrak Hakim 663

المستدرك 663: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، أَنْبَأَ أَبُو الْمُثَنَّى، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْمِنْهَالٍ، ثنا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي عَرُوبَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ صُهْبَانَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ، قَالَ: «نُهِيَ أَوْ زُجِرَ أَنْ يُبَالَ فِي الْمُغْتَسَلِ»

Al Mustadrak 663: Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami, Abu Al Mutsanna memberitakan (kepada kami), Muhammad bin Al Minhal menceritakan kepada kami, Yazid bin Zurai’ menceritakan kepada kami dari Sa’id bin Abu Arubah, dari Qatadah, dari Uqbah bin Shahban, dari Abdullah bin Mughaffal, dia berkata, “Beliau melarang atau tidak membolehkan kencing di tempat mandi.”

Mustadrak Hakim 664

المستدرك 664: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مَنْصُورٍ الْعَدْلُ، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِسْحَاقَ الْقَاضِي، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ، ثنا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ، وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحِ بْنِ هَانِئٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ نُعَيْمٍ، ثنا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، كِلَاهُمَا، عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «اتَّقُوا اللَّاعِنَيْنِ» فَقَالُوا: وَمَا اللَّاعِنَانِ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «الَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ الْمُسْلِمِينَ وَفِي ظِلِّهِمْ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ وَقَدْ أَخْرَجَهُ عَنْ قُتَيْبَةَ، وَلَهُ شَاهِدٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ وَاللَّفْظُ غَيْرُ هَذَا وَلَمْ يُخَرِّجْهُ»

Al Mustadrak 664: Amr bin Muhammad bin Manshur Al Adi menceritakan kepada kami, Ismail bin Ishaq Al Qadhi menceritakan kepada kami, Ismail bin Abu Uwais menceritakan kepada kami, Sulaiman bin Bilal menceritakan kepada kami. Muhammad bin Shalih bin Hani’ menceritakan kepadaku, Muhammad bin Nu’aim menceritakan kepada kami, Qutaibah bin Sa’id menceritakan kepada kami, Ismail bin Ja’far menceritakan kepada kami, keduanya dari Al Ala’ bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah dua hal yang menyebabkan orang-orang mengutuk pelakunya” Mereka lalu bertanya, “Apa itu dua hal yang menyebabkan orang-orang mengutuk pelakunya?” Beliau menjawab, “Yaitu orang-orang yang buang hajat (buang air kecil atau buang air besar) di jalan dan di tempat-tempat naungan mereka” Hadis ini shahih sesuai syarat Muslim. Dia meriwayatkan dari Qutaibah. Hadis ini memiliki syahid dari riwayat Ibnu Sirin dengan sanad yang shahih, tapi redaksinya tidak seperti ini.

Mustadrak Hakim 649

المستدرك 649: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْحُسَيْنِ الْقَاضِي، ثنا الْحَارِثُ بْنُ أَبِي أُسَامَةَ، ثنا أَبُو النَّضْرِ هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ، ثنا عِيسَى بْنُ الْمُسَيَّبِ، ثنا أَبُو زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي دَارَ قَوْمٍ مِنَ الْأَنْصَارِ وَدُونَهُمْ دُورٌ لَا يَأْتِيهَا، فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ تَأْتِي دَارَ فُلَانٍ وَلَا تَأْتِي دَارَنَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ فِي دَارِكُمْ كَلْبًا» ، قَالُوا إِنَّ فِي دَارِهِمْ سِنَّوْرًا، فَقَالَ: النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «السِّنَّوْرُ سَبُعٌ»

Al Mustadrak 649: Abdullah bin Al Husain Al Qadhi mengabarkan kepada kami, Al Harits bin Abu Usamah menceritakan kepada kami, Abu An-Nadhr Hasyim bin Al Qasim menceritakan kepada kami, Isa bin Al Musayyib menceritakan kepada kami, Abu Zur’ah menceritakan kepada kami dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah pernah mendatangi rumah beberapa orang Anshar, sementara di belakang mereka terdapat rumah-rumah yang tidak didatangi beliau. Rupanya, hal tersebut membuat mereka terganggu, hingga mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, engkau mendatangi rumah si fulan tapi tidak mendatangi rumah kami’. Nabi lalu bersabda, ‘Sesungguhnya di rumah kalian ada anjing’. Mereka berkata, ‘Sesungguhnya di dalam rumah mereka terdapat kucing liar’. Nabi pun bersabda, ‘Kucing liar itu binatang buas.”

Mustadrak Hakim 650

المستدرك 650: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مَنْصُورٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ الْحَارِثِ، ثنا أَبُو نُعَيْمٍ، ثنا عِيسَى بْنُ الْمُسَيَّبِ، وَأَخْبَرَنِي يَحْيَى بْنُ مَنْصُورٍ الْقَاضِي، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ السَّلَامِ، ثنا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَنْبَأَ وَكِيعٌ، عَنْ عِيسَى بْنِ الْمُسَيَّبِ، بِنَحْوِهِ. «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَعِيسَى بْنُ الْمُسَيَّبِ تَفَرَّدَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ إِلَّا أَنَّهُ صَدُوقٌ وَلَمْ يُجْرَحُ قَطُّ»

Al Mustadrak 650: Amr bin Muhammad bin Manshur menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sulaiman bin Al Harits menceritakan kepada kami, Abu Nu’aim menceritakan kepada kami, Isa bin Al Musayyib menceritakan kepada kami. Yahya bin Manshur Al Qadhi mengabarkan kepadaku, Muhammad bin Abdussalam menceritakan kepada kami, Yahya bin Yahya menceritakan kepada kami, Waki’ memberitakan (kepada kami) dari Isa bin Al Musayyib, dengan redaksi yang serupa. Hadis ini shahih, namun tidak diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim. Isa bin Al Musayyib meriwayatkan secara menyendiri dari Abu Zur’ah, tapi dia orang yang sangat jujur dan sama sekali tidak dinilai cacat atau lemah.

Mustadrak Hakim 651

المستدرك 651: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ، ثنا الْحَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ، ثنا أَبُو الْأَحْوَصِ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، قَالَ: كُنَّا مَعَ سَلْمَانَ الْفَارِسِيٍّ فِي سَفَرٍ فَقَضَى حَاجَتَهُ، فَقُلْنَا لَهُ: تَوَضَّأْ حَتَّى نَسْأَلَكَ عَنْ آيَةٍ مِنَ الْقُرْآنِ، فَقَالَ: «سَلُونِي إِنِّي لَسْتُ أَمَسُّهُ، فَقَرَأَ عَلَيْنَا مَا أَرَدْنَا، وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ مَاءٌ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ لِتَوْقِيفِهِ» . وَقَدْ رَوَاهُ أَيْضًا جَمَاعَةٌ مِنَ الثِّقَاتِ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ سَلْمَانَ

Al Mustadrak 651: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya’qub menceritakan kepada kami, Al Abbas bin Muhammad Ad-Duri menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Ar-Rabi’ menceritakan kepada kami, Abu Al Ahwash menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Ibrahim, dari Alqamah, dia berkata, “Kami pernah bersama Salman Al Farisi, untuk menunaikan hajatnya, maka kami berkata kepadanya, ‘Berwudhulah agar kami bisa menanyakan kepadamu tentang suatu ayat Al Qur’an’. Salman lalu berkata, ‘Tanyalah kepadaku, karena aku tidak akan menyentuhnya’. Kami pun membacakan di hadapannya ayat-ayat yang kami inginkan, sedangkan antara kami dengan dia tidak ada air (maksudnya tidak berwudhu).” Hadis ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkan karena statusnya yang mauquf. Segolongan periwayat tsiqah juga meriwayatkan dari Al A’masy, dari Ibrahim, dari Abdurrahman bin Zaid, dari Salman.

Mustadrak Hakim 652

المستدرك 652: حَدَّثَنَاهُ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّفَّارُ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ الضَّبِّيُّ، ثنا أَبُو بَدْرٍ شُجَاعٌ، عَنِ الْأَعْمَشِ، وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الْفَقِيهُ، ثنا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ، ثنا أَبِي، وَأَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ سَلْمَانَ، فَذَكَرَهُ بِنَحْوِهِ

Al Mustadrak 652: Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah Ash-Shaffar menceritakan kepada kami, Ahmad bin Yunus Adh-Dhabbi menceritakan kepada kami, Abu Badr Syuja’ menceritakan kepada kami dari Al A’masy. Abu Al Walid Al Faqih mengabarkan kepada kami, Al Hasan bin Sufyan menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdullah bin Numair menceritakan kepada kami, ayahku dan Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Ibrahim, dari Abdurrahman bin Yazid, dari Salman. Dia lalu menyebutkan hadisnya dengan redaksi yang semakna.

Mustadrak Hakim 653

المستدرك 653: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ الْوَرَّاقُ وَلَقَبُهُ حَمْدَانُ، ثنا عَفَّانُ، ثنا أَبُو عَوَانَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَكْثَرُ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنَ الْبَوْلِ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ وَلَا أَعْرِفُ لَهُ عِلَّةً وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ، وَلَهُ شَاهِدٌ مِنْ حَدِيثِ أَبِي يَحْيَى الْقَتَّاتِ»

Al Mustadrak 653: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya’qub menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ali Al Warraq —yang bergelar Hamdan— menceritakan kepada kami, Affan menceritakan kepada kami, Abu Awanah menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah RA, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mayoritas siksa kubur adalah karena kencing” Hadis ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. Sejauh yang aku ketahui, hadis ini tidak memiliki illat dan keduanya tidak meriwayatkannya. Hadis ini memiliki syahid dari riwayat Abu Yahya Al Qattat.

Mustadrak Hakim 654

المستدرك 654: أَخْبَرْنَاهُ عَلِيُّ بْنُ عِيسَى، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، ثنا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ، ثنا إِسْرَائِيلُ، عَنْ أَبِي يَحْيَى، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «عَامَّةُ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنَ الْبَوْلِ»

Al Mustadrak 654: Ali bin Isa mengabarkannya kepada kami, Ibrahim bin Abu Thalib menceritakan kepada kami, Muhammad bin Rafi’ menceritakan kepada kami, Ishaq bin Manshur menceritakan kepada kami, Israil menceritakan kepada kami dari Abu Yahya, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas —dia meriwayatkanya secara marfu’ kepada Nabi —, beliau bersabda, “Mayoritas siksa kubur adalah karena kencing.”

Mustadrak Hakim 655

المستدرك 655: أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفَقِيهُ، بِالرِّيِّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَرَجِ الْأَزْرَقُ، ثنا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا أَحْدَثَ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلْيَأْخُذْ بِأَنْفِهِ ثُمَّ لِيَنْصَرِفْ» . تَابَعَهُ عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ الْمُقَدَّمِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ الْعَبْدِيُّ وَغَيْرُهُمَا، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ. «وَهُوَ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِهِمَا وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ»

Al Mustadrak 655: Abu Bakar Ismail bin Muhammad Al Faqih mengabarkan kepada kami di Rayy, Muhammad bin Al Faraj Al Azraq menceritakan kepada kami, Hajjaj bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, Hisyam bin Urwah mengabarkan kepadaku dari ayahnya, dari Aisyah , dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian terkena hadats dalam shalatnya, maka dia hendaknya memegang hidungnya, kemudian keluar.” Hadis ini diperkuat oleh Umar bin Ali Al Maqdami dan Muhammad bin Bisyr Al Abdi, serta yang lain dari Hisyam bin Urwah. Hadis ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya.

Mustadrak Hakim 656

المستدرك 656: وَحَدَّثَنَاهُ إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْفَضْلِ الشَّعْرَانِيُّ، ثنا جَدِّي، ثنا نُعَيْمُ بْنُ حَمَّادٍ، ثنا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا أَحْدَثَ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلْيَأْخُذْ بِأَنْفِهِ وَلْيَنْصَرِفْ وَلْيَتَوَضَّأْ» . سَمِعْتُ عَلِيَّ بْنَ عُمَرَ الدَّارَقُطْنِيَّ الْحَافِظَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ أَبَا بَكْرٍ الشَّافِعِيَّ الصَّيْرَفِيَّ، يَقُولُ: «كُلُّ مَنْ أَفْتَى مِنْ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ مِنَ الْحِيَلِ إِنَّمَا أَخَذَهُ مِنْ هَذَا الْحَدِيثِ»

Al Mustadrak 656: Ismail bin Muhammad bin Al Fadhl Asy-Sya’rani menceritakannya kepada kami, kakekku menceritakan kepada kami, Nu’aim bin Hammad menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Musa menceritakan kepada kami dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah , bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian terkena hadats dalam shalatnya, maka dia hendaknya memegang hidungnya, kemudian keluar lalu berwudhu.” Aku mendengar Ali bin Umar Ad-Daraquthni Al Hafizh berkata: Aku mendengar Abu Bakar Ash-Shairafi berkata, “Setiap ulama dari imam kaum muslim yang memberi fatwa untuk bergeser (pindah dari tempatnya), berlandaskan pada hadis ini.”