Musnad Syafi’i 466
مسند الشافعي 466: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، وَسَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ، أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَيْمَنَ، مَوْلَى عَزَّةَ يَسْأَلُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ، وَأَبُو الزُّبَيْرِ يَسْمَعُ فَقَالَ: كَيْفَ تَرَى فِي رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ حَائِضًا؟ فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ: طَلَّقَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ امْرَأَتَهُ حَائِضًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مُرْهُ فَلْيُرَاجِعْهَا، فَإِذَا طَهُرَتْ فَلْيُطَلِّقْ أَوْ لِيُمْسِكْ» قَالَ ابْنُ عُمَرَ: وَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: {يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَطَلِّقُوهُنَّ} [الطَّلَاق: 1] مِنْ قَبْلِ عِدَّتِهِنَّ، أَوْ لِقَبْلِ عِدَّتِهِنَّ، الشَّافِعِيُّ شَكَّ.
Musnad Syafi’i 466: Muslim dan Sa’id bin Sal ini mengabarkan kepada kami dan Ibnu Juraij, Abu Zubair mengabarkan kepadaku, ia pernah mendengar dari Abdurrahman bin Aiman mantan budak Azzah ketika bertanya kepada Abdullah bin Amr, sedangkan Abu Zubair mendengarnya secara langsung. Abdurrahman berkata, “Bagaimanakah pendapatmu tentang seorang lelaki yang menceraikan istrinya yang sedang haid?” Ibnu Amr menjawab, “Abdullah bin ‘Umar pernah menceraikan istrinya yang sedang haid, maka Nabi bersabda, ‘Perintahkanlah kepadanya agar merujuk istrinya. Apabila istrinya telah suci, ia boleh menceraikannya atau tetap memegangnya sebagai istri” Ibnu Umar berkata, “Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman, ‘Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu, hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)’.” (Qs. Ath-Talaq [65]: 1)
- Derajat Hadis
- Derajat Hadis Tidak Ditemukan