Skip to main content
Musnad Syafi’i 397

مسند الشافعي 397: أَخْبَرَنَا الْقَاسِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ الْمُثَنَّى بْنِ أَنَسٍ، أَوِ ابْنِ فُلَانٍ، أَوِ ابْنِ فُلَانِ بْنِ أَنَسٍ، الشَّافِعِيُّ يَشُكُّ، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: ” هَذِهِ الصَّدَقَةُ، ثُمَّ تُرِكَتِ الْغَنَمُ وَغَيْرُهَا وَكَرِهَهَا النَّاسُ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ: هَذِهِ فَرِيضَةُ الصَّدَقَةِ الَّتِي فَرَضَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ، الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ بِهَا، فَمَنْ سُئِلَهَا عَلَى وَجْهِهَا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فَلْيُعْطِهَا، وَمَنْ سُئِلَ فَوْقَهَا فَلَا يُعْطِهِ، فِي أَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ مِنَ الْإِبِلِ فَمَا دُونَهَا، الْغَنَمُ فِي كُلِّ خَمْسٍ شَاةٌ، فَإِذَا بَلَغَتْ خَمْسًا وَعِشْرِينَ إِلَى خَمْسٍ وَثَلَاثِينَ فَفِيهَا بِنْتُ مَخَاضٍ أُنْثَى، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهَا بِنْتُ مَخَاضٍ فَابْنُ لَبُونٍ ذَكَرٌ، فَإِذَا بَلَغَتْ سِتًّا وَثَلَاثِينَ إِلَى خَمْسٍ وَأَرْبَعِينَ فَفِيهَا ابْنَةُ لَبُونٍ أُنْثَى، فَإِذَا بَلَغَتْ سِتًّا وَأَرْبَعِينَ إِلَى سِتِّينَ فَفِيهَا حِقَّةٌ طَرُوقَةُ الْجَمَلِ، فَإِذَا بَلَغَتْ إِحْدَى وَسِتِّينَ إِلَى خَمْسٍ وَسَبْعِينَ فَفِيهَا جَذَعَةٌ، فَإِذَا بَلَغَتْ سِتًّا وَسَبْعِينَ إِلَى تِسْعِينَ فَفِيهَا ابْنَتَا لَبُونٍ، فَإِذَا بَلَغَتْ إِحْدَى وَتِسْعِينَ إِلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ فَفِيهَا حِقَّتَانِ طَرُوقَتَا الْجَمَلِ، فَإِذَا زَادَتْ عَلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ فَفِي كُلِّ أَرْبَعِينَ ابْنَةُ لَبُونٍ وَفِي كُلُّ خَمْسِينَ حِقَّةٌ، وَإِنَّ بَيْنَ أَسْنَانِ الْإِبِلِ فِي فَرِيضَةِ الصَّدَقَةِ عِوَضًا، فَمَنْ بَلَغَتْ عِنْدَهُ مِنَ الْإِبِلِ صَدَقَةُ الْجَذَعَةِ وَلَيْسَتْ عِنْدَهُ جَذَعَةٌ وَعِنْدَهُ حِقَّةٌ فَإِنَّهَا تُقْبَلُ مِنْهُ الْحِقَّةُ وَيَجْعَلُ مَعَهَا شَاتَيْنِ إِنِ اسْتَيْسَرَتَا عَلَيْهِ، أَوْ عِشْرِينَ دِرْهَمًا، فَإِذَا بَلَغَتْ عَلَيْهِ الْحِقَّةُ وَلَيْسَتْ عِنْدَهُ حِقَّةٌ وَعِنْدَهُ جَذَعَةٌ فَإِنَّهَا تُقْبَلُ مِنْهُ الْجَذَعَةُ وَيُعْطِيهِ الْمُصَّدِّقُ عِشْرِينَ دِرْهَمًا أَوْ شَاتَيْنِ “

Musnad Syafi’i 397: Al Qasim bin Abdullah mengabarkan kepada kami dari Al Mutsana bin Anas atau Ibnu Fulan atau Ilmu Fulan bin Anas (Asy- Syafi’i ragu) dari Anas, ia berkata, “Ini adalah surat ketetapan tentang sedekah (zakat). Kemudian aku tidak memakai zakat kambing dan juga yang lainnya, karena orang-orang tidak menyukainya: Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ini adalah kewajibaan zakat yang telah difardhukan oleh Rasulullah atas kaum muslimin sesuai perintah Allah Maka barangsiapa dari kalangan kaum mukminin diminta berzakat sesuai dengan ketentuannya, hendaklah ia memberikannya. Dan barangsiapa yang diminta lebih dari apa yang telah ditentukan, janganlah ia memberikannya. Ternak unta yang jumlahnya 24 ekor ke bawah, zakatnya berupa kambing, yaitu pada tiap-tiap 5 ekor unta (zakatnya) seekor kambing. Apabila ternak unta mencapai 25 sampai 35 ekor, maka zakatnya adalah seekor unta bintu makhadh yang betina. Apabila pada ternaknya tidak terdapat unta bintu makhadh, maka dapat memakai unta ibnu labim jantan. Apabila jumlah ternak mencapai 36 hingga 45 ekor, maka zakatnya adalah seekor ibnatu labun betina. Apabila ternak unta mencapai 46 hingga 60 ekor, maka zakatnya adalah seekor unta hiqqah yang sudah memasuki masa dibuahi oleh pejantannya. Apabila jumlah ternak unta sudah mencapai 61 sampai 75 ekor, maka zakatnya adalah seekor unta jadza’ah. Apabila jumlah ternak unta mencapai 76 sampai 90 ekor, maka zakatnya adalah 2 ekor unta bintu labun. Apabila jumlah ternak unta mencapai 91 sampai 120 ekor, maka zakatnya adalah 2 ekor unta hiqqah yang keduanya sudah memasuki masa dibuahi oleh pejantannya. Apabila jumlah ternak unta lebih dari 120 ekor, maka pada tiap-tiap 40 ekor zakatnya adalah unta bintu labun, dan pada tiap-tiap 50 ekor zakatnya adalah unta hiqqah. Dan sesungguhnya di antara usia ternak unta tersebut dalam masalah fardhu zakat (dapat digantikan dengan yang lainnya). Untuk itu, barangsiapa yang ternak untanya mencapai bilangan harus membayar zakat dengan unta jadza’ah, sedangkan ia tidak memilikinya, tetapi hanya memiliki unta hiqqah, maka unta hiqqah itu dapat diterima. Kemudian ia menambahi kekurangannya itu dengan 2 ekor kambing jika mudah didapat olehnya, atau dengan (tambahan uang sebanyak) 20 dirham. Apabila zakat mencapai seekor unta hiqqah, sedangkan ia tidak memilikinya, dan yang ada padanya hanya unta jadza’ah, maka unta jadza’ah dapat diterima, lalu ia mendapat kembalian uang sebanyak 20 dirham atau 2 ekor kambing.” 402