Musnad Syafi’i 1494
مسند الشافعي 1494: أَخْبَرَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، عَنْ جَعْفَرٍ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ هُرْمُزَ، أَنَّ نَجْدَةَ، كَتَبَ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ يَسْأَلُهُ عَنْ خِلَالٍ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: إِنَّ نَاسًا يَقُولُونَ: إِنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ يُكَاتِبُ الْحَرُورِيَّةَ، وَلَوْلَا أَنِّي أَخَافُ أَنْ أَكْتُمَ عِلْمًا لَمْ أَكْتُبْ إِلَيْهِ، فَكَتَبَ نَجْدَةُ إِلَيْهِ: أَمَّا بَعْدُ، فَأَخْبِرْنِي، هَلْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْزُو بِالنِّسَاءِ؟ وَهَلْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضْرِبُ لَهُنَّ بِسَهْمٍ؟ وَهَلْ كَانَ يَقْتُلُ الصِّبْيَانَ؟ وَمَتَى يَنْقَضِي يُتْمُ الْيَتِيمِ؟ وَعَنِ الْخُمُسِ لِمَنْ هُوَ؟ فَكَتَبَ إِلَيْهِ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: ” إِنَّكَ كَتَبْتُ تَسْأَلُنِي: هَلْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْزُو بِالنِّسَاءِ، وَقَدْ كَانَ يَغْزُو بِهِنَّ فَيُدَاوِينَ الْمَرْضَى، وَيُحْذَيْنَ مِنَ الْغَنِيمَةِ، وَأَمَّا السَّهْمُ فَلَمْ يَضْرِبْ لَهُنَّ بِسَهْمٍ، وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَقْتُلِ الْوِلْدَانَ، فَلَا تَقْتُلْهُمْ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تَعْلَمُ مِنْهُمْ مَا عَلِمَ الْخَضِرُ مِنَ الصَّبِيِّ الَّذِي قَتَلَ، فَتُمَيِّزَ بَيْنَ الْمُؤْمِنِ وَالْكَافِرِ، فَتَقْتُلَ الْكَافِرَ وَتَدَعَ الْمُؤْمِنَ، وَكَتَبْتَ: مَتَى يَنْقَضِي يُتْمُ الْيَتِيمِ، وَلَعَمْرِي، إِنَّ الرَّجُلَ لَتَشِيبُ لِحْيَتُهُ وَإِنَّهُ لَضَعِيفُ الْأَخْذِ، ضَعِيفُ الْإِعْطَاءِ، فَإِذَا أَخَذَ لِنَفْسِهِ مِنْ صَالِحِ مَا يَأْخُذُ النَّاسُ فَقَدْ ذَهَبَ عَنْهُ الْيُتْمُ. وَكَتَبْتَ تَسْأَلُنِي عَنِ الْخُمُسِ، وَإِنَّا كُنَّا نَقُولُ: هُوَ لَنَا، فَأَبَى عَلَيْنَا قَوْمُنَا فَصَبَرْنَا عَلَيْهِ “
Musnad Syafi’i 1494: Hatim bin Ismail menceritakan kepada kami dari Ja’far (yakni Ibnu Muhammad), dari ayahnya, dari Yazid bin Hurmuz bahwa Najdah berkirim surat kepada Ibnu Abbas menanyakan tentang beberapa masalah, maka Ibnu Abbas berkata, “Sesungguhnya orang-orang akan mengatakan bahwa Ibnu Abbas berkirim surat kepada orang Haruriyah (Khawarij). Seandainya saja aku tidak takut dianggap sebagai orang yang menyembunyikan ilmu, niscaya aku tidak akan berkirim surat kepadanya.” Najdah berkirim surat kepadanya yang bunyinya ialah, “Amma ba’du, kabarkanlah kepadaku, apakah dahulu Rasulullah pernah berperang dengan melibatkan kaum wanita? Dan, apakah Rasulullah memberikan bagian ghanimah kepada mereka? Apakah anak-anak dibunuh? Bilakah status yatim seorang anak akan habis? Dan, khumus itu untuk siapa?” Maka Ibnu Abbas menjawab suratnya, “Kamu menulis surat kepadaku menanyakan apakah Rasulullah dahulu berperang dengan melibatkan kaum wanita? Memang beliau pernah berperang dengan membawa kaum wanita, mereka ditugaskan mengobati orang-orang yang sakit (terluka), dan mereka mendapat imbalan dari hasil ghanimah. Tetapi mengenai bagian tertentu dari ghanimah, maka beliau tidak memberikannya kepada mereka. Beliau pun belum pernah membunuh anak-anak (dalam perangnya). Maka, janganlah kamu membunuh mereka kecuali jika kamu mempunyai pengetahuan seperti apa yang dimiliki oleh Khidhir terhadap anak yang dibunuhnya, hingga kamu dapat membedakan mana anak yang mukmin dan mana anak yang kafir, lalu kamu dapat membunuh anak yang kafir dan membiarkan anak yang mukmin. Kamu menanyakan kepadaku, bilakah masa yatim itu habis? Demi umurku bahwa seorang lelaki itu benar-benar akan berubah jenggotnya, tetapi dia benar-benar masih lemah dalam hal menerima dan memberi. Apabila dia telah dapat mengambil yang baik untuk dirinya sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang, berarti habislah status yatimnya. Engkau menulis surat kepadaku menanyakan tentang harta khumus. Aku katakan, sesungguhnya harta khumus itu buat kami (ahlul bait). Tetapi kaum kami menolak hal tersebut, maka kami tetap bersabar terhadapnya.” 724
- Derajat Hadis
- Derajat Hadis Tidak Ditemukan