Musnad Syafi’i 106
مسند الشافعي 106: أَخْبَرَنَا الشَّافِعِيُّ قَالَ: «وَإِنَّمَا أَحْبَبْتُ تَقْدِيمَ الْعَصْرِ» ؛ لِأَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي فُدَيْكٍ أَخْبَرَنَا، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الْعَصْرَ وَالشَّمْسُ بَيْضَاءُ حَيَّةٌ، ثُمَّ يَذْهَبُ الذَّاهِبُ إِلَى الْعَوَالِي فَيَأْتِيهَا وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ
Musnad Syafi’i 106: Asya-Syafi’i mengabarkan, ia berkata, “Aku pun suka mendahulukan shalat Ashar, karena Muhammad bin Ismail menceritakan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi’b, dari Ibnu Syihab, dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah melakukan shalat Ashar, saat itu matahari tampak putih lagi cerah. Kemudian seseorang pergi ke daerah perbukitan; ketika ia tiba di sana, matahari masih tempak tinggi. 113
- Derajat Hadis
- Derajat Hadis Tidak Ditemukan